Manusia layak sekeping logam
selalu saja punya dua sisiSebelah sini sisi pertama
dan sebelah lagi yang kedua
Bagai sekeping logam
manusia pun diputarMengitar dalam hidup
hingga pusarannya meredup
Dinanti sisi yang baik hati
saat pusarannya berhenti
Namun sungguh ironis
yang acap muncul malah yang bengis
Aku manusia...
di sisi manakah aku?